HTI Press, Tangerang. Ahad (28/12) lebih dari 500 peserta memadati aula gedung Golkar yang beralamat di Jln Maulana Yusuf No 62 Babakan Kota Tangerang. Ratusan jamaah tersebut datang untuk menghadiri acara Halqah Islam dan Peradaban (HIP) yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Kota Tangerang dengan mengangkat tema ”Refleksi Akhir Tahun 2014: Indonesia Dalam Ancaman Neo Liberalisme dan Neo Imperialisme”. Hadir sebagai narasumber Subchan Agus Salim, A.Md (Humas DPD II HTI Kota Tangerang), Agus Hermawan, ST., MM (Dosen STTM Tangerang), Dick Dick Solihin, SE., MM (konsultan/Dosen Uhamka, STIAMI, UMT) dan Farid Wadjdi, S.IP (Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia/Pimred Majalah Al Wa’ie dan tabloid Media Umat.
Dalam sambutannya, Ketua DPD II HTI Kota Tangerang Abu Miqdad menyampaikan bahwa sejak awal tahun 2014 hingga di akhir tahun ini sangat banyak permasalahan umat yang terjadi di negeri ini. Kasus-kasus korupsi, masalah tenaga kerja (TKI/TKW), Narkoba, pergaulan bebas, kesenjangan sosial dan kemiskinan, hingga bencana alam menjadi permasalahan yang tidak kunjung selesai dituntaskan bahkan menjadi masalah yang menggurita. “Sesungguhnya yang menjadi penyebab semakin terpuruknya ummat dalam kubangan problematikanya adalah karena jauhnya mereka dari petunjuk Allah SWT. Kerusakan yang terjadi di tengah – tengah kehidupan ini tidak lain karena buah dari ulah tangan manusia yang bertindak dzalim, mungkar, khianat dan maksiyat”, tegasnya di hadapan para peserta HIP.
Pada acara inti, satu persatu para narasumber membeberkan fakta-fakta problematika umat yang terjadi selama satu tahun ini baik di tingkat nasional maupun lokal di daerah Tangerang dan Banten. Di bidang politik, kembali muncul ke permukaan kasus sengketa pilkada, juga kasus gurita korupsi di lingkungan pemerintah daerah maupun pusat. Bidang sosial juga tak kunjung memberikan tren yang lebih baik. Maraknya kasus miras oplosan, narkoba, HIV / AIDS, adalah secuil bukti dari beberapa fakta masalah sosial masyarakat negeri ini. Demikian halnya pada sektor ekonomi, pun tak luput dari proyek liberalisasi, mulai dari pemberlakuan BPJS, naiknya harga BBM, sampai Sumber Daya Alam (SDA) yang dirampok oleh para imperialis yang berlindung di balik tameng hukum legal yang sangat liberal. Sehingga dikatakan oleh Dick Dick Sodikin bahwa Indonesia saat ini bukan dalam ancaman lagi, tapi sudah masuk dalam ‘kubangan’ neoliberalisme dan neoimperialisme.
Dalam penjelasannya, Farid Wadjdi (DPP HTI) menegaskan bahwa yang menjadi permasalahan ummat adalah akibat sistem kehidupan negeri ini tidak didasarkan pada syariah islam. Selain itu penguasanya juga masih menjadi boneka-boneka imperialis. Selama ini masih dipertahankan, Indonesia ke depan akan terus dijajah oleh asing. Maka dua hal tersebut harus kita ganti sekaligus dengan menegakkan Khilafah Islamiyah. Karena hanya dengan Khilafah, kita akan dapatkan penguasa yang taat pada Allah Swt dan memikirkan rakyatnya, serta tunduk pada hukum-hukum syariah”, ujar Pimred Al-Wa’ie dan Mediaumat ini.
Setelah sesi interaktif dengan peserta, acara kemudian ditutup dengan doa yang disampaikan oleh Ust. Bastari yang dengan khusyu’ memohon agar negeri ini diberikan berkah dari langit dan bumi dengan diterapkannya Syariah dalam naungan Khilafah. [] MI Kota Tangerang
from Hizbut Tahrir Indonesia http://feedproxy.google.com/~r/hizbindonesia/~3/VGUE1ED32nc/
via IFTTT
0 komentar:
Posting Komentar