قَالَ عُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ: مَنْ لَمْ يَعُدَّ كَلاَمَهُ مِنْ عَمَلِهِ كَثُرَتْ خَطَايَاهُ. وَقَالَ بَعْضُ الْحُكَمَاءِ: عَقْلُ الْمَرْءِ مَخْبوءٌ تَحْتَ لِسَانِهِ. وَقَالَ بَعْضُ الْبُلَغَاءِ: احْبِسْ لِسَانَك قَبْلَ أَنْ يُطِيلَ حَبْسَك أَوْ يُتْلِفَ نَفْسَك، فَلاَ شَيْءَ أَوْلَى بِطُولِ حَبْسٍ مِنْ لِسَانٍ يَقْصُرُ عَنْ الصَّوَابِ، وَيُسْرِعُ إلَى الْجَوَابِ. وَقَالَ أَبُو تَمَّامٍ الطَّائِيُّ: وَمِمَّا كَانَتْ الْحُكَمَاءُ قَالَتْ لِسَانُ الْمَرْءِ مِنْ تَبَعِ الْفؤَادِ وَكَانَ بَعْضُ الْحُكَمَاءِ يَحْسِمُ الرُّخْصَةَ فِي الْكَلاَمِ وَيَقُولُ: إذَا جَالَسْت الْجُهَّالَ فَأَنْصِتْ لَهُمْ، وَإِذَا جَالَسْت الْعُلَمَاءَ فَأَنْصِتْ لَهُمْ، فَإِنَّ فِي إنْصَاتِك لِلْجُهَّالِ زِيَادَةً فِي الْحِلْمِ، وَفِي إنْصَاتِك لِلْعُلَمَاءِ زِيَادَةً فِي الْعِلْمِ.
Umar bin Abdul Aziz berkata: “Siapa saja yang tidak mengalkulasi perkataan dari perbuatannya, maka banyak kesalahannya.” Sebagian ahli hikmah berkata: “Akal seseorang bersembunyi di bawah lisannya.” Sebagian ahli balaghah berkata: “Penjaralah lisanmu, sebelum kamu dipenjara dalam waktu yang lama, atau jiwamu binasa. Tidak ada sesuatu yang lebih utama dari memenjara dalam waktu yang lama terhadap lisan yang sedikit benar, namun banyak bicara.” Abu Tammam ath-Tha’iy berkata: Di antara ahli hikmah mengatakan bahwa lisan seseorang termasuk bayangan hati. Sehingga sebagian ahli hikmah mengurangi kesempatan berbicara, dan berkata: “Apabila Anda duduk bersama orang-orang bodoh (dalam satu forum), maka diamlah. Dan apabila Anda duduk bersama para ulama (dalam satu forum), maka diamlah. Sesungguhnya diammu ketika bersama orang-orang bodoh, maka itu akan menambah kesabaran. Sementara diammu ketika bersama para ulama, maka itu akan menambah pengetahuan (ilmu).
Dari Kitab Adab ad-Dunyā wa ad-Dīn, karya Imam al-Mawardi
Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 27/12/2014.
from Hizbut Tahrir Indonesia http://feedproxy.google.com/~r/hizbindonesia/~3/uMkRnUEDdos/
via IFTTT
0 komentar:
Posting Komentar