from Si MomoT http://ift.tt/1wDSB65
via IFTTT
HTI Press, Bandung Barat. Momentum akhir tahun 2014 (28/12), HTI Kab. Bandung Barat (KBB) menyelenggarakan acara Refleksi Ekonomi Akhir Tahun 2014. Acara yang bertempat di masjid Al-Irsyad Kota Baru Parahyangan Padalarang KBB tersebut menegaskan sistem ekonomi Islam sebagai solusi. Acara tersebut juga dihadiri lebih dari 50 orang dari masyarakat sekitar.
Acara tersebut diawali dengan penyampaian materi oleh Salman Iskandar, S.S. (HTI KBB) yang memaparkan sejarah perjalanan ekonomi Indonesia dari masa ke masa. “Indonesia merupakan negeri yang subur dan kaya namun faktanya negeri ini tidak berdaya melawan cengkeraman gurita kapitalisme global yang telah dilakukan beberapa ribu tahun lalu melalui kerja sama busuk antara penjajah dengan para cendekiawan pribumi” tegasnya. “Penghianatan tersebut di awali pada saat KMB (Konferensi Meja Bundar) tahun 1949, dimana Indonesia dipaksa berhutang kepada Amerika yang berada di bawah lembaga IMF dan World Bank untuk membayar hutang yang dimiliki oleh penjajah Belanda yang ditukar dg kemerdekaan semu” lanjutnya. Beliau juga menegaskan bahwa melalui kerja sama tersebut rakyat Indonesia memiliki beban hutang hingga kini sebesar Rp. 3.042,751 Trilyun. Tidak hanya itu, kekayaan alam yg dimiliki oleh rakyat Indonesia habis digadaikan kepada pihak asing melalui kebijakan politik, sehingga mengakibatkan kondisi rakyat Indonesia semakin terpuruk dan sengsara.
Hal tersebut dipertegas oleh Dr. Arim Nasim, M.Si.,Ak. selaku pembicara kedua. Beliau mengatakan bahwa dampak dari kebijakan ekonomi kapitalisme tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Indonesia tetapi juga dunia. Laporan Global Hunger Index (GHI) yang dibuat oleh International Food Policy Research Institute menyatakan bahwa sepanjang 2010 terdapat 1 Miliar penduduk dunia yang mengalami kelaparan. “Tingkat kelaparan di 25 negara bahkan sudah mencapai level ekstrem (extremely alarming), sementara untuk negara lainnya masuk level serius (serious alarming)” katanya mencontohkan. Beliau menegaskan kembali bahwa Indonesia telah gagal dalam memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya. Hingga kini terdapat 96 juta jiwa berada digaris kemiskinan, sebesar 7,39 juta orang dari 118,19 juta menganggur tidak punya pekerjaan. Beliau juga mengutip pernyataan Mantan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa bahwa, bahwa ada 13 juta masyarakat yang belum punya rumah dan ada 4 juta lebih yang rumahnya perlu diperbaiki. Bahkan di akhir tahun 2014 pemerintah telah memberikan kado pahit kepada rakyatnya dengan menaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang disusul dengan kenaikan yang lainnya seperti tarif angkot, harga sembako, dan lain-lain.
Diskusi berjalan dengan khidmat, mulai pukul 09.00 hingga pukul 11.45 WIB. Para peserta antusias menyimak materi yang disampaikan oleh kedua pembicara, bahkan beberapa peserta terlihat marah dan kesal terhadap pemerintah yang abai terhadap rakyatnya.
Di akhir acara, kedua pembicara menegaskan kembali bahwa kapitalisme merupakan sistem ekonomi rusak yang berasal dari buah pemikiran manusia yang serba lemah dan terbatas. Mereka juga mengimbau kepada para peserta untuk meninggalkan dan mencampakkan ide tersebut dan kembali kepada sistem ekonomi Islam. Namun sistem ini tidak dapat berdiri sendiri melainkan harus ada institusi yang menerapkannya yakni system khilafah yang berdiri di atas manhaj kenabian. []
HTI Press, Tangerang Selatan – “Pentingnya silahturahmi dengan manfaatnya yg besar dalam rangka untuk mengetahui, mengenal,dan saling memahami”.
Itulah kalimat yang sampaikan oleh KH. Saidih (Ketua Umum MUI Tangerang Selatan), pada saat menerima kunjungan daridelegasi HTI, yang dipimpin oleh Haris Islam dan Tim dari Lajnah Faliyah DPD I HTI DKI Jakarta, beserta Ali Akbar (Humas DPD I HTI DKI Jakarta), juga oleh Ali Muslim (Lajnah Khusus Ulama DPD III HTI Tangerang Selatan), di Kantor Majelis Ulama Indonesia Tangerang selatan, Senin (29/12).
Delegasi HTI disambut hangat oleh KH. Saidih (Ketua Umum MUI Tangerang Selatan), KH. Drs. Abdul Kohir, B. Sc (Wakil Ketua Umum MUI Tangerang Selatan) ,KH. Juhana Zakaria (Wakil Ketua Umum MUI Tangerang Selatan), Ir. H. Junaedih (Bendahara MUI Tangerang Selatan),dan beberapa Anggota MUI Tangerang Selatan.
KH.Saidih juga menegaskan agar Hizbut Tahrir terus berjuang dengan cara lemah lembut untuk mencapai tujuannya dan silahkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) bekerja sama dengan MUI Tangerang Selatan dengan saling pengertian, berjalan dengan sebaik-baiknya.
“Tujuan kedatangan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) ke kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI)Tangerang Selatan adalah yang pertama,dalam rangka membangun silaturahmi dengan Majelis Ulama Indonesia Tangerang Selatan. Yang kedua mengklarifikasi terkait ISIS, bahwasanya ISIS berbeda dengan Hizbut Tahrir,dan pentingnya sinergi dakwah di masa yang akan datang”,ungkap Ali Akbar (Humas HTI DPD I DKI Jakarta).
“Kami berharap agar bisa bersinergi dengan MUI Tangerang Selatan untuk memberikan pembinaan dan mengarahkan Umat Islam kejalan yang semestinya yang di Ridhoi oleh Allah SWT. Mudah-mudahan ini pintu awalnya, InsyaAllah kami bisa memberikan kontribusi untuk pembinaan di tengah-tengah masyarakat khususnya di Tangerang Selatan,tegas beliau”[]MI Jakarta/Insan
HTI Press, Bogor. Lajnah Khusus Mahasiswa (LKM) Hizbut Tahrir Kabupaten Bogor bekerja sama dengan Lembaga Dakwah Kampus Badan Kerohanian Islam Mahasiswa IPB menggelar temu alumni Indonesia Congress Muslim Student (ICMS). Acara yang dikemas dalam bentuk Achievement Motivation Training plus diadakan pada hari Ahad (28/12) pukul 09.00 sampai dengan selesai bertempat di Auditorium Sylva Pertamina Kampus IPB dengan tema “menjadi pembela Islam”. Acara tersebut dihadiri sekitar 50 mahasiswa dari perguruan tinggi di kabupaten Bogor dengan menghadirkan inspirator trainer muda nasional Ustad Asep Supriatna.[]
HTI Press, Bogor. Lajnah Khusus Mahasiswa (LKM) Hizbut Tahrir Kabupaten Bogor bekerja sama dengan Lembaga Dakwah Kampus Badan Kerohanian Islam Mahasiswa IPB menggelar temu alumni Indonesia Congress Muslim Student (ICMS). Acara yang dikemas dalam bentuk Achievement Motivation Training plus diadakan pada hari Ahad (28/12) pukul 09.00 sampai dengan selesai bertempat di Auditorium Sylva Pertamina Kampus IPB dengan tema “menjadi pembela Islam”. Acara tersebut dihadiri sekitar 50 mahasiswa dari perguruan tinggi di kabupaten Bogor dengan menghadirkan inspirator trainer muda nasional Ustad Asep Supriatna.
Menurut ketua panitia temu alumni ICMS 2014 akhuna Adhi Nurhidayat saat dihubungi di akhir acara. Penyelenggaraan acara ini bertujuan untuk menindaklanjuti kegiatan acara ICMS 2014 yang telah diadakan pada Oktober-November 2014 lalu sekaligus refleksi di penghujung tahun 2014 agar mahasiswa memiliki gairah semangat kembali dalam mengisi waktunya di tahun 2015 mendatang dengan menjadi pembela Islam. ungkapnya.
Pembicara trainer Ustad Asep Supriatna memaparkan bahwa waktu memiliki arti penting bagi kehidupan, dalam Alquran telah dijelaskan dalam Q.S Al-Asr 1-3, karenanya dalam menghadapi bekal akhirat maka kita perlu memanfaatkan waktu dengan sebaiknya. Lebih lanjut beliau menambahkan bahwa akhir kehidupan berupa kematian bagi setiap orang adalah suatu keniscayaan, dengan demikian setiap diri kita perlu mempersiapkan dengan sebaik-baiknya dengan perbuatan amal shaleh. ujarnya.
Selain itu terkait waktu saat manusia nanti dibangkitkan di akhirat, manusia akan terbagi menjadi 3 golongan yakni golongan kanan, kiri atau mendekat. Golongan Kiri adalah orang yang merugi atau dekat pada kekufuran, golongan kanan adalah orang-orang yang beriman namun belum tentu beramal shaleh, sedangkan terakhir adalah golongan orang yang mendekatkan yakni orang yang beriman, beramal shaleh serta berhasil melewati ujian dunia. Misalnya wanita muslimah yang tetap konsisten menutup aurat dalam lingkungan kerjanya meskipun terdapat godaan dunia. Imbuhnya
Dalam Q.S Al-Asr 1-3, Allah SWT telah menyebutkan bahwa kriteria golongan orang yang tidak merugi adalah orang-orang beriman dan orang yang beramal shaleh. Terkait hal itu pembicara Ustad Asep menyatakan bahwa bila sedikit saja ada keraguan atau memiliki kesalahan dalam keimanan kita maka hal itu bisa menghanguskan amal shaleh kita. ujarnya.
Selanjutnya selain beriman dan beramal sholeh dalam Q.S Al-Asr, Allah melanjutkan lagi golongan yang tidak merugi yakni saling menasehati atau dakwah. Dengan dakwah maka akan menjaga risalah. Dakwah atau berbicara juga merupakan jejak kenabian. Dan dakwah merupakan bekal setelah kematian. Karena itu bila kita menyebarkan dakwah maka ilmu, amal serta pahalanya akan terus mengalir meskipun telah tiada. ungkapnya.
Pembicara juga menyatakan bahwa dakwah juga bukti bahwa kita menjadi pembela Islam, menyelamatkan manusia dari keterpurukan. Dakwah merupakan sebuah pilihan, karenanya agar menjadi pembela Islam maka pilihan dakwah perlu kita ambil.
Menurut beliau setidaknya ada empat bekal untuk menjadi sosok pembela Islam yakni kafaah, himmah, amanah, dan berjamaah. Pertama, Kafaah. Pembela Islam perlu memiliki sifat kafaah yakni profesional atau keahlian di bidangnya khususnya bicara. Kedua himmah yakni bersemangat atau bergairah, selalu bersyukur, mau belajar, enjoy, bertumbuh sehingga akan dihargai. Ketiga, amanah yakni memiliki sikap integritas dalam hidupnya kerena hal itu merupakan jendela kesuksesan. Sikap mental pembela Islam perlu mempunyai tanggung jawab, akuntabel, melihat peluang dan punya rasa memiliki. Dan terakhir berjamaah, yakni sosok pembela Islam perlu berkolaborasi dan bekerja sama dalam team work. ujarnya
Para peserta mahasiswa tampak antusias dalam acara temu alumni ICMS 2014, melalui training motivasi menjadi pembela Islam tersebut, mereka dituntut untuk merealisasikannya secara nyata dalam kehidupan kampus. Acara diakhiri dengan mentoring kelompok dakwah dan pernyataan komitmen puluhan mahasiswa untuk siap mengisi waktunya menjadi pembela Islam di punghujung tahun 2014 ini dan menatap tahun 2015 dengan optimisme dan semangat menjadi pembela Islam.[] MI HTI Kab Bogor
HTI Press, Purwokerto . Bertempat di RM De Saung Purwokerto, DPD II Hizbut Tahrir Indonesia Kab Banyumas pada hari Ahad (28/12) mengadakan Refleksi Akhir Tahun 2014. Acara yang dikemas santai dan dialogis tersebut diikuti masyarakat dari berbagai kalangan politisi, akademisi, tokoh masyarakat, ormas, tokoh pendidikan,dll. Sebagai pembicara dalam acara tersebut Abdur Rouf (ketua DPD II HTI Banyumas) dan Sulaiman Ibnu Rasyid (Direktur Lingkar Studi Islam Banyumas).
Menurut ketua panitia Refleksi Akhir Tahun, Jadi Wiryono, acara ini dimaksudkan sebagai forum muhasabah, merenung sekaligus mencari solusi agar Indonesia semakin baik ke depan. “Kami melihat ada banyak hal di tahun 2014 yang perlu mendapat perhatian kaum muslimin, dari mulai soal terorisme yang selalu dipaksakan melekat kepada kaum muslimin, bahkan dalam kasus di Ciputat ada 4 Al Qur`an yang dijadikan barang bukti kasus terorisme; juga gonjang ganjing politik murahan yang diperagakan elit politik di negeri ini demi memenangkan kepentingan sesaat masing-masing kelompok,” kata Jadi Wiryono. Tapi, tukas Jadi Wiryono, “tak satupun dari elit politik/parlemen dalam kampanye pencalegan itu bicara soal Islam sebagai solusi, padahal mayoritas mereka muslim dan Islam mempunyai konsep lengkap dan menyeluruh. Bagi kami ini sangat aneh. Mereka seolah-olah malu dan tidak ada yang percaya diri untuk mengajak masyarakat memperjuangkan syariat Islam dalam kampanyenya. Lalu dimana nilai pentingnya mereka sebagai muslim menjadi anggota parlemen?”
Pembicara pertama, Abdur Rouf memaparkan berbagai keprihatinan atas peristiwa yang terjadi di tahun 2014 yang selalu menjadikan kaum muslimin hanya sebagai penonton. Diawali dengan hiruk pikuknya pemilu dan pilpres yang menghabiskan dana dan perhatian amat besar, tetapi hasilnya jauh dari harapan. Kesimpulan ini merujuk pada data bahwa mayoritas anggota parlemen wajah lama yang tidak pernah bersuara lantang menuntut perubahan memperjuangkan Islam. Dalam sistem demokrasi, biaya tinggi saat pencalonan parlemen dan kepala pemerintahan sangat berpotensi korupsi. Apalagi menurut mantan Mendagri Gamawan Fauzi, ada 3000 anggota parlemen periode sebelumnya yang tersangkut kasus korupsi, dan 86,22 % bupati/walikota/gubernur berurusan hukum juga terkait korupsi. “kalo mayoritas kepala daerah terjerat korupsi, lantas siapa yang salah? Sistemnya !!”, kata ketua DPD II HTI Banyumas ini.
Pembicara Kedua Sulaiman Ibnu Rasyid menyoroti keterpurukan kaum muslimin di bidang politik dalam dan luar negeri, sosial dan ekonomi. “ini adalah rekor presiden tercepat yang menaikkan harga BBM sebulan setelah dilantik. Maka tidak heran jika kebijakannya membuat masyarakat marah karena merasa dikhianati. Kebijakan pencabutan subsidi BBM persis seperti bunyi Konsensus Washington, yang juga menuntut privatisasi BUMN dan perdagangan bebas” kata Sulaiman Ibnu Rasyid menjelaskan.
Refleksi akhir tahun merupakan agenda rutin Hizbut Tahrir Indonesia di seluruh kota dan propinsi. Di eks karesidenan Banyumas, acara serupa digelar di Purbalingga, Banjarnegara, Majenang, Sidareja dan Cilacap . Tujuannya mengajak Umat islam untuk berjuang bersama, ber amar makruf nahi munkar, menjelaskan kepada masyarakat tentang Khilafah sesungguhnya. Bahwa khilafah sangat menghargai pluralitas/kemajemukan, Khilafah mengharamkan disintegrasi, khilafah tidak akan memaksa masyarakat yang non muslim untuk pindah agama menjadi muslim, khilafah menjaga kehormatan perempuan, Khilafah tidak boleh diperjuangkan dengan paksaan, ancaman dan kekerasan. Ada indikasi kuat akhir-akhir ini ada pihak semakin gencar untuk mengadu domba kaum muslimin, antara lain dengan mengupload video ancaman terhadap TNI dan Polri di situs youtube, kemudian menggeneralisasi perjuangan Khilafah sebagai tindakan terorisme. Kami berharap masyarakat tidak terpancing, sehingga tidak berujung kebencian terhadap agamanya sendiri, Islam. Kita semua menentang kekerasan. Justru kekerasan terbesar menurut statistik di setiap tahun tidak dilakukan oleh pihak-pihak yang memperjuangkan khilafah secara benar di Indonesia. Tapi kekerasan banyak dilakukan oleh masyarakat yang tidak puas penegakan hukum sehingga main hakim sendiri, sengketa lahan, penggusuran semena-mena, parpol pengikut pilkada (mendominasi di tahun 2014) dan oknum mahasiswa serta komponen masyarakat lainnya. Khilafah hanya boleh diperjuangkan mengikuti contoh yang pernah diajarkan Rasulullah SAW, yaitu membangun kesadaran umat. Khilafah tidak bisa diperjuangkan oleh satu kelompok saja, tapi butuh sinergitas semua elemen. Dan berperan aktif terlibat dalam perjuangan tegaknya syariah dan khilafah adalah fardhu kifayah atas setiap muslim, tanpa kecuali. Selama belum tegak, maka statusnya fardlu ‘ain. [] Humas
Presiden Jokowi dan George Soros melakukan pertemuan siang tadi di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan keduanya berlangsung sekitar satu jam dengan masing-masing didampingi perwakilan.
Jokowi didampingi oleh Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan Soros didampingi oleh dua orang sekretaris pribadinya. Saat ditanya apa isi pertemuan dengan jokowi, Soros lebih memilih untuk merahasiakannya.
“Well I don’t want to lecture about that,” ujarnya sambil tertawa di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (30/12).
Soros hanya menjelaskan dengan Jokowi berdiskusi terkait keadaan keuangan dunia dan rencana-rencana pemerintahan Indonesia ke depannya. Namun, untuk lebih spesifiknya, Soros tidak mau memberi tahu.
“I can say that the, we had a very good far-reaching conversation, discussing the global financial situation and the plans of the government,” ujarnya.
Menko Perekonomian Sofyan Djalil yang menemani Soros keluar dari dalam Istana Merdeka, menambahkan pembicaraan keduanya lebih kepada sharing.
“Intinya adalah courtesy call ke presiden, kemudian sharing tentang masalah ekonomi dunia dan concern beliau mengenai masalah lingkungan hidup,” ujar Sofyan.
Sebelumnya, pertemuan keduanya berlangsung tertutup. Soros merupakan seorang kapitalis radikal, penanam modal saham, dan aktivis politik yang berkebangsaan Amerika Serikat. George Soros adalah keturunan Yahudi.
Mahatir Muhammad sempat menuding Soros penyebab terjadinya krisis di Asia. Dia juga merupakan anti-semitisme, yakni kecurigaan terhadap perlakuan etnis Yahudi.
Copyright © 2013 Informasi Mahasiswa Bandung Berprestasi dan Juara!™ is a registered trademark.
Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.